Teknologi
selalu berkembang dan semakin praktis. Kalimat ini adalah realita yang tengah
terjadi pada era modern saat ini. Seperti yang telah kita ketahui banyak sekali
teknologi baru yang bermunculan guna membantu kegiatan manusia. Contoh kecilnya
berkembangnya online shop yang
semakin mempermudah kita untuk mendapatkan kebutuhan. Cukup menggunakan
handphone maupun komputer yang terhubung dengan internet, kita sudah bisa
membeli barang yang kita inginkan tanpa harus keluar rumah, berjalan kaki atau
menggunakan kendaraan, mengantri dan panas-panasan diluar. Meskipun praktis,
kita tetap harus selektif dalam bertransaksi.
Mengapa
demikian? Kepraktisan itu bisa membuka ladang kejahatan. Bukan hal
yang tabu lagi jika saat ini penipuan bermoduskan online shop, hadiah undian sering terjadi disekitar kita. Oleh
karena itu, kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi.
Bukankah
sudah dibentuk Tim Cyber Crime oleh pihak kepolisian yang selalu siap menangani
kasus kejahatan/penipuan melalui internet atau jaringan seluler? Yup!betul
sekali, memang sekarang sudah ada Tim Cyber Crime yang ditugaskan untuk
menangani masalah terkait dengan internet. Namun kita tidak bisa sepenuhnya
bergantung dengan tim ini. Bukan berarti tim ini tidak bisa diandalkan,
melainkan si pelaku kriminal yang semakin canggih. Kebanyakan penipuan yang
menggunakan jaringan internet sekarang susah terlacak karena menggunakan jalur
pribadi. Bukan berarti tidak bisa, namun tidak banyak yang bisa kita lakukan
jika sudah menggunakan jalur pribadi karena akan sulit dilacak.
Kali ini saya akan membahas beberapa
bentuk penipuan yang sering terjadi namun kadang kurang disadari oleh
masyarakat.
v
Hadiah
Undian dari lembaga/perusahaan/brand tertentu
Saya tidak menyebutkan nama agar tidak
terjadi kesalah pahaman yang tidak diinginkan dikemudian hari. Penipuan ini
lebih sering terjadi melalui broadcast sms. Penggunaan kalimat yang sedemikian
rupa menjadikan cara ini begitu meyakinkan yaitu dengan menyertakan nomor
undian dan alamat web. Calon korban digiring untuk membuka alamat web yang
sudah dituliskan dan menghubungi call center (pelaku) yang mengatasnamakan
customer serice dari penyelenggara undian berhadiah (palsu) tersebut. Dalam
halaman web (palsu) sudah dituliskan nomor undian dan hadiah yang akan
diterima. Seperti kendaraan bermotor (mobil atau sepeda motor), uang tunai,
emas batangan dan berbagai iming-iming menggiurkan.
Untuk lebih meyakinkan calon korban,
pelaku mencantumkan pemenang (palsu) yang sudah menerima hadiah undian tersebut,
nomor direktur penyelenggara undian, gambar surat-surat ijin dari kepolisian,
surat pernyataan bertanda tangan dari pihak penyelenggara, dan peraturan
pengambilan hadiah undian.
Saya ambil contoh hadiah undian palsu dengan memenangkan
uang tunai. Berikut adalah tahap yang akan dialami calon korban :
Sms broadcast diterima oleh calon korban > calon korban
membuka alamat web yang tercantum pada sms > korban mengecek nomor undian
> jika dirasa betul, calon korban yang terperdaya akan menghubungi call
center (palsu) untuk mengkonfirmasi bahwa calon korban memenangkan salah satu
hadiah undian > customer service (palsu) menanyakan identitas calon korban
> customer service (palsu) menggiring korban untuk mentransfer sejumlah uang
ke nomor rekening yang akan didikte oleh customer service (palsu) dengan alasan
akan mengakumulasikan/menggabungkan uang calon korban dengan hadiah uang yang
akan diterima [pada tahap ini jika korban kurang realistis pasti akan menuruti
perintah customer serice (palsu) tanpa kecurigaan sama sekali] > setelah
proses transfer, customer service (palsu) akan meminta korban untuk membuang
struk bukti transfer [ini bertujuan agar menghilangkan barang bukti] >
korban akan diminta menunggu ± 24 jam dan selama itu korban tidak diperbolehkan
mengecek atm/rekeningnya dengan alasan kelancaran proses akumulasi hadiah [Pada
tahap ini korban akan diam, sedangkan si pelaku atau customer sevice (palsu)
akan menghilang dengan menonaktikan nomor call centernya] > Setelah ±24 jam,
korban akan mencoba menghubungi customer service gadungan tersebut. Namun
sayangnya nomor call center itu sudah tidak aktif.
Ketika korban menyadari bahwa dia sudah
tertipu 45% korban akan melapor kepihak yang berwajib dan sisanya memilih diam.
Yang pasti, laporan tersebut akan diterima dan ditindak lanjuti oleh Tim Cyber
Crime. Namun dengan nomor telepon yang sudah tidak aktif dan bukti-bukti
transfer yang sudah tidak ada akan menyulitkan proses penyelidikan. Disaat-saat
seperti ini hanyalah kuasa Tuhan yang mempu membukakan jalan selanjutnya.
v
Tolong
aku, aku kena musibah!
Sebenarnya kejadian ini terjadi pada
saya beberapa waktu lalu. Modus ini bukanlah hal yang baru lagi, namun kali ini
menurut saya cukup parah. Mengapa demikian? Karena modus ini bukan lewat sms
saja namun langsung menelfon calon korban. Biasanya pelaku berkomplotan atau
lebih dari satu orang. Dengan modal mengacak nomor, pelaku dengan leluasa
menghubungi calon korban. Dan kurang beruntungnya nomor telfon saya menjadi sasaran
pelaku.
Awalnya saya cukup kaget karena
tiba-tiba seseorang menangis dan mengatakan kepada saya bahwa dia sedang berada
dikantor polisi karena menjadi pelaku tabrak lari. Karena nadanya yang
benar-benar terdengar begitu panik dan (sialnya lagi) suaranya mirip dengan
salah satu teman dekat saya, saya menjadi panik. Teman saya (Pelaku 1) meminta
bantuan saya untuk mengirimkan sejumlah uang dimaksudkan sebagai uang
tebusan/uang damai. Hanya sebentar saya berbicara dengan pelaku 1, seseorang
yang mengaku sebagai AKP A--- (pelaku 2) menangani masalah pelaku 1. Dengan
nada yang begitu meyakinkan pelaku 2 menceritakan kronologi kejadian (palsu)
yang menimpa pelaku 1. Pelaku 2 meminta saya meminta saya mengirimkan pulsa
senilai Rp.500.000 (sebagai uang damai) ke 2 nomor yang dikatakannya sebagai
nomor atasannya. Dengan syarat, saya
tidak boleh datang ke tempat teman saya ditahan dengan alasan banyak wartawan
dan kasus ini belum didengar oleh atasannya.
Saya hanya mengiyakan perkataan pelaku
2. Untungnya logika saya berjalan dengan baik, saya terpikir bahwa kemungkinan
kecil akan ada wartawan di tempat pelaku 1 yang mengaku sebagai teman saya
ditahan, karena tempat yang dituju merupakan kawasan yang jarang didatangi
wartawan. Selain itu, ketika pelaku 2 mengatakan bahwa kasus tersebut belum
sampai ke atasannya, mengapa pelaku 2 meminta saya mengirimkan pulsa ke nomor
atasannya? {sepertinya pelaku 2 butuh aqua “kurang fokus”} sebenarnya saya
diminta untuk tidak memutuskan sambungan telfonnya. Namun tetap saya putuskan
sambungan telfon tersebut karena saya ingin mengkonfirmasi langsung. Kemudian
saya menghubungi salah satu teman saya ‘F’ untuk menanyakan apakah dia mendapat
kabar bahwa si ‘W’ (anggap sebagai orang yang mengaku sebagai teman saya)
mendapatkan musibah. Anehnya lagi si ‘F’ tidak mengetahui apapun. Akhirnya saya
dan ‘F’ mencoba menghubungi ‘W’ kenyataan yang saya terima ‘W’ baik-baik saja
dirumahnya.
Tadaaa kebohongan terungkap! Tak lama
pelaku 2 menghubungi saya kembali marah-marah karena saya matikan telfonnya.
Karena sudah sadar bahwa ini adalah modus penipuan saya tidak menghiraukan
panggilan si pelaku 2. Saya sempat mendapat sms ancaman, namun yang saya tahu
pasti si pelaku tidak tahu siapa saya dan dimana saya (positif thinking).
Artikel
diatas hanyalah sedikit hal yang saya ketahui. Dan masih banyak modus-modus
penipuan baru di luar sana yang kapan saja mengintai korban-korban tidak
bersalah. Sedikit saran dari saya, apabila readers-nim mendapati hal seperti
diatas sedang mengancam diri anda sendiri maupun orang terdekat, readers-nim
sekalian jangan gegabah menerima bahkan mempercayai hal-hal diatas. Diskusikan
dengan keluarga atau orang-orang terdekat dan lebih baik lagi jika
berkonsultasi kepada pihak yang berwajib. Manfaatkan teknologi untuk menambah
wawasan yang berguna dan positif bagi diri readers-nim maupun orang lain. Yang
paling penting! Jagalah hubungan rohani dengan Tuhan YME dengan terus berdoa
meminta perlindungan-Nya. Semoga artikel ini dapat berguna dan memberikan
manfaat bagi para readers-nim tercinta. Tetaplah waspada dan berhati-hati
kapanpun, dimanapun readers-nim berada. Semoga tetap dalam lindungan Tuhan YME.
Amin...

0 comments:
Posting Komentar